Daerah sumatra
Daerah aceh
Rumah
adat

1.
Pintu rumah adat Aceh ini biasanya lebih rendah
daripada tinggi orang dewasa. Tinggi pintu tersebut biasanya 120 sampai 150
sentimeter. Jadi kalau orang dewasa masuk kedalamnya harus menunduk dulu.
2.
Ruang depan disebut Seuramo reungeun,
karena disini terdapat bungeunatau tangga. Ruangan ini tidak
berkamar-kamar dan pintu masuk biasanya terdapat di ujung lantai di sebelah
kanan. Tapi ada juga yang membuat pintu menghadap ke halaman, dan tangganya di
pinggir lantai.
3.
Ruang tengah yang disebut rumah inong,
lantainya lebih tinggi dan ruangan ini dianggap suci dan sifatnya sangat
pribadi ,Fungsi rumah inong adalah untuk tidur kepala keluarga, dan anjong
untuk tempat tidur anak gadis. Bila anak perempuannya kawin, maka dia akan
menempati rumah inong sedang orang tuanya pindah ke anjong. Bila anak perempuannya
yang kawin dua orang, orang tua akan pindah ke serambi atau seuramo likot,
selama belum dapat membuat rumah baru atau menambah/memperlebar rumahnya.
Disaat ada perkawinan, mempelai dipersandingkan di rumah inong, begitu pula
bila ada kematian rumah inong di pergunakan sebagai tempat untuk memandikan
mayat.
4.
Ruang belakang disebut Seuramo likot
lantainya sama tinggi dengan seuramo rengeun, dan ruangan ini pun tak berbilik.
Fungsi ruangan ini sebagian dipergunakan untuk dapur dan tempat makan,dan
biasanya terletak di bagian Timur ruangan. Selain itu juga dipergunakan untuk
berbincang-bincang para wanita serta melakukan kegiatan sehari-hari seperti
menenun, menyulam dan sebagainya
Kain ulos khas batak

Sebagian besar masyarakat Tapanuli menganggap kain tenun Ulos adalah perlambang ikatan kasih sayang, lambang kedudukan, dan lambang komunikasi dalam masyarakat adat Batak.
Daerah minangkabau(Sumatra barat)
Rumah Gadang Minangkabau merupakan rumah tradisional hasil
kebudaya
an suatu suku bangsa yang hidup di
daerah Bukit Barisan di sepanjang pantai barat Pulau Sumatera bagian tengah.
Sebagaimana halnya rumah di daerah katulistiwa, rumah gadang dibangun di atas
tiang (panggung), mempunyai kolong yang tinggi. Atapnya yang lancip merupakan
arsitektur yang khas yang membedakannya dengan bangunan suku bangsa lain di
daerah garis katulistiwa itu.
Sebagai suatu kreatifitas kebudayaan suku bangsa.

Sebagai suatu kreatifitas kebudayaan suku bangsa.
Daerah
Palembang

Daerah jawa
Daerah jawa barat 
Pada mulanya yang dilakonkan dalam wayang
golek adalah ceritera panji dan wayangnya disebut wayang golek menak.
Konon, wayang golek ini baru ada sejak masa Panembahan Ratu (cicit Sunan Gunung
Jati (1540-1650)). Di sana (di daerah Cirebon) disebut sebagai wayang golek
papak atau wayang cepak karena bentuk kepalanya datar. Pada zaman
Pangeran Girilaya (1650-1662) wayang cepak dilengkapi dengan cerita yang
diambil dari babad dan sejarah tanah Jawa. Lakon-lakon yang dibawakan waktu itu
berkisar pada penyebaran agama Islam. Selanjutnya, wayang golek dengan lakon
Ramayana dan Mahabarata (wayang golek purwa) yang lahir pada 1840 (Somantri,
1988).
Daerah Jakarta
Ciri-cirinya tinggi, besar, matanya
melotot, melenggak-lenggok dengan iringan musik, bentuknya seperti boneka dan
adanya di Jakarta. Ondel-ondel adalah salah satu kebudayaaan yang ada di
Jakarta. Ketika kita mendengar kata ondel-ondel, maka pikiran kita langsung
tertuju pada masyarakat suku Betawi.
- Sejarah Ondel-ondel
Ondel-ondel konon telah ada sebelum
Islam tersebar di Jawa. Dulu fungsinya sebagai penolak bala atau semacam
azimat. Saat itu, ondel-ondel dijadikan personifikasi leluhur penjaga kampung.
Tujuannya untuk mengusir roh-roh halus yang bergentayangan mengganggu manusia.
Oleh karena itu tidak heran kalau wujud ondel-ondel dahulu, menyeramkan. Gambar
foto dari sejarawan Rushdy Hoesein yang dilansir dari milist Historia
Indonesia membuktikan hal itu.

Candi Borobudur merupakan salah satu peninggalan sejarah yang paling dikenal bahkan oleh masyarakat dunia. Bahkan popularitasnya melebihi kota Yogyakarta itu sendiri dan merupakan salah satu tempat paling menarik yang harus dikunjungi ketika sudah di Yogyakarta. Meski begitu, Candi Borobudur sendiri berada di Magelang, Jawa Tengah tepatnya di sebelah barat laut Yogyakarta. Merupakan Candi Buddha dengan bentuk stupa. Kita akan mengenal kemegahan Candi Borobudur yang dibangun dengan luas dasar 123×123 meter dan tinggi 42 meter ini
Yang paling menarik dari Candi Borobudur, selain dari megah dan luasnya Candi ini, adalah mengenai danau purba yang masih menjadi perdebatan hingga sekarang.
Daerah bali
Rumah Bali yang
sesuai dengan aturan Asta Kosala Kosali (bagian Weda yang mengatur tata letak
ruangan dan bangunan, layaknya Feng Shui dalam Budaya China)

Menurut filosofi masyarakat Bali, kedinamisan dalam hidup akan tercapai apabila terwujudnya hubungan yang harmonis antara aspek pawongan, palemahan dan parahyangan. Untuk itu pembangunan sebuah rumah harus meliputi aspek-aspek tersebut atau yang biasa disebut Tri Hita Karana. Pawongan merupakan para penghuni rumah. Palemahan berarti harus ada hubungan yang baik antara penghuni rumah dan lingkungannya.
Daerah Kalimantan

Menurut filosofi masyarakat Bali, kedinamisan dalam hidup akan tercapai apabila terwujudnya hubungan yang harmonis antara aspek pawongan, palemahan dan parahyangan. Untuk itu pembangunan sebuah rumah harus meliputi aspek-aspek tersebut atau yang biasa disebut Tri Hita Karana. Pawongan merupakan para penghuni rumah. Palemahan berarti harus ada hubungan yang baik antara penghuni rumah dan lingkungannya.
Daerah Kalimantan
Perisai atau Kelembit
Kalau ada musuh, alat penangkis ini selalu menjadi yang terdepan. Wah, harus berhati-hati. Perisai terbuat dari kayu yang ringan tapi tidak mudah pecah. Bagian depan perisai dihiasi dengan ukiran, namun sekarang ini kebanyakan dihiasi dengan lukisan yang menggunakan warna hitam putih atau merah putih.
Kalau ada musuh, alat penangkis ini selalu menjadi yang terdepan. Wah, harus berhati-hati. Perisai terbuat dari kayu yang ringan tapi tidak mudah pecah. Bagian depan perisai dihiasi dengan ukiran, namun sekarang ini kebanyakan dihiasi dengan lukisan yang menggunakan warna hitam putih atau merah putih.

Daerah Sulawesi
Kendari Werk, Perak Sulawesi

Beragam produk perhiasan perak khas
Kota Kendari yang dikenal sebagai "Kendari Werk" Perhiasan
berkualitas tinggi itu menuntut keterampilan tinggi para pengrajinnya.
Mata Satipa setengah memicing
mengamati sebuah kerangka perak berwujud daun dengan ruas-ruas seukuran kuku
orang dewasa. Menggunakan pinset, dijalinnya untaian benang perak yang telah
dibentuk bergelombang ke dalam ruas-ruas itu.
Satipa sedang mengerjakan kerajinan
legendaris dari Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), yang dikenal dengan sebutan
”Kendari Werk”. Motif kerajinan perak yang lahir pada awal abad ke-20 itu sudah
sejak lama sohor akan keindahannya. Namanya menjadi jaminan karya bermutu
tinggi.
Kendari Werk, atau yang berarti
”karya Kendari” dalam bahasa Belanda, merupakan salah satu jenis kerajinan
perak dengan teknik filigree, metode yang jarang ditemui di sentra kerajinan
perak lainnya di Tanah Air.
Teknik tersebut merangkaikan benang
perak halus ke dalam kerangka atau bingkai yang juga berbahan perak. Benang
dibentuk sesuai motif yang diinginkan sehingga menghasilkan kerawang yang
halus, detail, dan rumit.
Salah satu keistimewaan Kendari Werk
adalah dibuat dengan komposisi perak yang tinggi, minimal 97 persen. Sisanya
adalah bahan lain seperti kuningan atau tembaga yang digunakan hanya untuk
mematri.
Lahirlah produk aksesori berupa
bros, cincin, kalung, gelang, anting, giwang, dan perhiasan lain untuk
perempuan. Bisa pula berupa barang dekorasi, seperti miniatur perahu, rumah
adat, hewan, dan barang fungsional seperti nampan kue.
Daerah nusa tenggara

Kain Tenun
Tradisional Biboki dengan aneka Motif
Terbuat dari benang katun ( diproses secara tradisional, diikat menjadi motif kain di warnai dengan bahan warna alam dari akar mengkudu, (warna Coklat) kemudian pada bagian tertentu diikat sekali lagi, sesudah itu diwarnai dengan bahan warna alam indigo atau lumpur (warna hitam). Selanjutnya diproses untuk ditenun hingga menjadi kain.
Tradisional Biboki dengan aneka Motif
Terbuat dari benang katun ( diproses secara tradisional, diikat menjadi motif kain di warnai dengan bahan warna alam dari akar mengkudu, (warna Coklat) kemudian pada bagian tertentu diikat sekali lagi, sesudah itu diwarnai dengan bahan warna alam indigo atau lumpur (warna hitam). Selanjutnya diproses untuk ditenun hingga menjadi kain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar